Selasa, 24 November 2015

Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengertian dari kesehatan reproduksi merupakan suatu kondisi atau keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua aspek  yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan juga prosesnya tapi juga meliputi keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial.
WHO sendiri mendefinisikan kesehatan reproduksi adalah kondisi kesehatan dari segi fisik, mental dan sosial yang utuh, serta tidak hanya bebas dari penyakit dalam segala aspek yang saling berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan juga prosesnya.
Hal-hal yang mencangkup tentang kesehatan reproduksi adalah:
  1. Seseorang mempunyai hak untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang memuaskan dan aman serta mempunyai kemampuan untuk bereproduksi.
  2. Mempunyai kebebasan untuk menentukan seberapa sering atau banyak dalam melakukannya.
  3. Hak untuk memperoleh informasi serta aksebilitas yang aman, efektif serta terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural dari laki-laki dan perempuan.
  4. Hak untuk memperoleh tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga seorang perempuan merasa aman dalam menjalani proses kehamilan.
Kesehatan Reproduksi Remaja
Secara keseluruhan dapat dikelompokan beberapa golongan yang dapat berdampak buruk untuk kesehatan reproduksi yaitu:
  • Faktor ekonomi-sosial dan demografi terutama mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, hidup dalam kemiskinan serta ketidaktahuan terhadap perkembangan seksual dan proses produksi, terpencilnya lokasi tempat tinggal.
  • Faktor lingkungan dan budaya contohnya berdampak buruknya praktek tradisional bagi kesehatan reproduksi, percaya terhadap mitos banyak anak banyak rejeki, saling berlawanan satu dengan yang lain informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja.
  • Faktor psikologis, adanya keretakan rumah tangga orangtua dapat berdampak pada anak atau remaja, karena ketidakseimbangan hormonal menjadi depresi.
  • Faktor biologis misal mengalami cacat sejak lahir, pada saluran reproduksi pasca penyakit menular mengalami cacat.
Perlu diberikan di sekolah dan di keluarga
Informasi yang didapatkan remaja haruslah informasi yang benar, seharusnya di sekolah dan di rumah juga diajarkan kesehatan reproduksi remaja. Adanya pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi remaja maka kita dapat menghindari hal-hal negatif yang bisa dilakukan remaja.
Terutama di era globalisasi seperti sekarang ini yang sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi. Apalagi untuk remaja yang hidup di daerah perkotaan karena informasi dapat masuk dengan mudahnya.
Untuk Mencegah
  • Perilaku seks pra nikah
  • Penularan penyakit kelamin
  • Aids
  • Aborsi
  • Kanker yang diakibatkan sex bebas
  • Gradasi moral remaja
  • Kahamilan terjadi di luar nikah
  • Generasi muda mempunyai masa depan suram

Minggu, 22 November 2015

SEJARAH MATEMATIKA

sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.
Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM),[1] Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM)[2] dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.
Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika.[3] Kata "matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti "mata pelajaran".[4] Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam.[5][6] Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini.[7] Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad
kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru,
berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.




sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika